TSBK dan Karang Taruna Kelurahan Kendo, Kota Bima, NTB melaksanakan kegiatan kemah bakthi dan penghijauan selama dua hari di pegunungan So Waro Witi.
Acara ini dihadiri oleh beberapa instansi seperti BNPB, Pemkot, DLH, BPBD, BKPH-MD dan Yayasan Kabua Dana Rasa. Selain itu juga dihadiri pula oleh komunitas-komunitas pecinta alam di kota Bima, Mapala UIN Jakarta, Remaja masjid Kendo, Komunitas Vespa dkk.
Kegiatan ini dimulai dengan acara kemah bakthi yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 26 Desember 2020. Kemudian pada hari kedua, minggu tanggal 27 Desember 2020 dilaksanakan penanaman pohon.
“Ada dua jenis pohon yang ditanam dalam kegiatan ini, 300 pohon durian dan 50 pohon beringin”, terang Andang sebagai ketua Yayasan Kabua Dana Rasa yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Harapannya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setahun sekali sehingga memiliki dampak manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilakukan setahun sekali”, jelas Kepala Dinas Pertanian Kota Bima.
Kepala Kelurahan Kendo menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir banjir dan dapat dilakukan oleh kelurahan lainnya.
“Semoga, dengan kegiatan penghijauan ini, kota Bima bisa terhindar dari bencana banjir apalagi jika penghijauan ini dilakukan pula oleh kelurahan lain”, terang Pak Lurah.
“Di kota Bima ini belum ada wisata alam seperti flying fox dll. Saya sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi untuk mendukung adanya tempat wisata alam di kota Bima. Dan mereka pun mendukung dengan respon yang baik”, pungkasnya.
Selain itu, ditemui setelah acara kegiatan berlangsung, Andang selaku ketua Yayasan Kabua Dana Rasa mengungkapkan bahwa yayasan mendukung penuh kegiatan seperti ini.
“Yayasan sangat mendukung kegiatan seperti ini karena ini sejalan dengan program kerja kami. InsyaAllah, sebagai bentuk dukungan, bukan hanya tenaga saja tapi dana juga telah kita berikan. Harapannya penghijauan ini bisa menjadi agenda rutin sehingga banjir di Kota Bima bisa teratasi”, terang Andang.
“Saya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tidak menebang pohon sembarangan karena dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir”, pungkasnya.