Haji Sulaiman, seorang ayah yang mendedikasikan dirinya sebagai guru ngaji di kampungnya. Beliau mendirikan TPQ Al munawwaroh di Dodu, Rasana’e Timur, Kota Bima, NTB sekitar 30-an tahun yang lalu.
Sejak tahun 2018, TPQ ini sudah diasuh oleh putrinya sendiri, Ustadzah Faidatul Ma’rifah. TPQ yang sekarang bernama TPQ Darul Ma’rifah ini memiliki santri sebanyak 60 orang dengan 5 guru pengajar.
Adapun kegiatan belajarnya dilaksanakan setiap hari Senin-Jum’at pukul 16.00-17.30 wita.
“Selain belajar mengaji Iqro, Tahfihz dan tahsin Al Qur’an di TPQ ini juga diajarkan ilmu fiqih dasar setiap hari jum’atnya,” jelas ustadzah Faidatul Ma’rifah.
Memang perlu disadari bahwa mengajar anak-anak mengaji di era modern seperti sekarang ini tentu tantangannya lebih besar. Perlu pendekatan tertentu supaya mereka mau mengaji dan tidak merasa bosan.
Dan kami sangat salut kepada orang-orang yang rela berbagi waktu dan tenaganya guna mendidik generasi muda saat ini. Tanpa peran guru ngaji kampung, siapa lagi yang akan menjaga risalah Islam di perkampungan?.