Sudah sejak tahun 2000-an, Ustadzah Nurma mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak di kampungnya untuk belajar membaca Al Qur’an.
Itu artinya sudah 22 tahun lamanya Beliau mengabdi, mengajar agama lintas generasi. Ini bukanlah waktu yang singkat.
Beliau mendirikan TPQ Nurma di Kampung Bonto RT 12/RW 07, Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Kota Bima, NTB yang notabene lokasinya merupakan kediamannya sendiri.
“Sudah ratusan anak yang belajar disini. Kalau sudah khatam mereka keluar.” Terang ustadzah Nurma.
Di usianya yang tak muda lagi, wanita yang kesehariannya sebagai petani ini mengajar anak-anak mengaji setiap hari, setelah habis maghrib.
Rutinitas ngaji dilakukan setiap hari tanpa libur, kecuali anak-anak sedang ulangan sekolah. Apabila harus menjaga ladang, ustadzah Nurma biasanya memajukan jadwal ngajinya.
Ada 25 santri saat ini yang aktif mengaji, berguru dari sosok wanita yang hebat dan sederhana ini.
Perjuangan seorang guru ngaji yang berjasa menjaga risalah Islam di perkampungan ini sangatlah luar biasa. Meski mereka hampir tidak terekspos media namun kegiatan mereka benar-benar nyata.