Hadiah Untuk Guru Ngaji di Rite

Beliau adalah Ustadzah Ice Trisnawati. Seorang guru ngaji di Kampung Rite RT.01 RW.01 kel.rite Kec.raba kota Bima NTB.

Meski dengan keterbatasan tempat dan waktunya yang juga menjadi seorang petani ini, Beliau masih dengan semangat mengajar 17 santri-santrinya.

Berbekal ilmu agamanya ia mendirikan TPQ yang sudah berdiri sejak tiga tahun yang lalu di rumahnya sendiri.

“Saya sedih ketika melihat anak zaman sekarang sudah gak tau mendoakan atau mengirimkan (bacaan) yasin untuk orang tuanya yang telah meninggal. Padahal itu amal jariyah untuk orang tuanya.” terangnya.

Dari sinilah Beliau memutuskan mengajar anak-anak kecil untuk belajar Iqro’, baca Al Qur’an dan ilmu fiqih dasar.

Jadwal ngaji pun dibuat selang-seling agar tidak bosan. Maklum, usia santri yang paling besar saja baru berumur 10 tahun.

Hari ini belajar ngaji Iqro’ dan baca Al Qur’an. Dan hari berikutnya hafalan surat-surat pendek. Hari berikutnya lagi, para santri diajarkan ilmu fiqih, cara sholat, wadhu dan lain-lain.

Agak sulit untuk menemukan tempat ini karena lokasinya berada di bawah jalan. Longsoran bahu jalan membuat rumah ustadzah Ice rusak dan saat ini hanya ditutupi dengan bambu ala kadarnya.

“Kalau hujan airnya masuk ke dalam rumah (sambil menunjuk ruang tamu yang sebagian temboknya hancur). Anak-anak yang ngaji saya ajak masuk ke ruangan tengah.” jelasnya.

Kami bersyukur bertemu orang-orang hebat seperti ini. Meski dengan keterbatasan, mereka tetap mau meluangkan waktu dan tenaga untuk menjaga risalah Islam di perkampungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *