Pada akhir Tahun 2024 telah terbentuk Rumah Olah Kemiri di Dusun Tuta Rasa, Desa Tangga, Kabupaten Bima, kegiatan ini diinisiasi oleh Yys. Kabua Dana Rasa dan Koperasi Tani Ternak Sepakat yang diharapkan mampu menyerap hasil produksi tanaman kemiri warga untuk pemenuhan kebutuhan pasar baik di Bima, Pulau Sumbawa, NTB, Jabodetabek hingga Nasional.
“Saat ini tantangannya bukan lagi pasar tetapi malah bahan baku sehingga kita harus melakukan penanaman besar-besaran guna memperkuat supply bahan baku, menurut Ishak Ketua Yys. Kabua Dana Rasa sekaligus Ketua Koperasi Tani Ternak Sepakat”.
Kegiatan yang sangat baik ini ternyata mendapat respon sangat besar dari Abdul Rauf yang menjabat di Komisi 2 DPRD Provinsi NTB , sehingga agenda yang awalnya akan dilaksanakan secara sederhana menjadi acara yang lebih besar dengan kehadiran berbagai stakeholder terkait, yaitu Kodim 1608 yang mengerahkan 33 personelnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB beserta Kepala Balai Kesatuan Hutan (BKPH) Marowa, turut hadir juga Kepala Desa Tangga dan Camat Monta, tidak ketinggalan Pramuka Kwartir Kabupaten Bima, sedangkan dari masyarakat yang tergabung dalam kelompok masyarakat Doro Naga, hadir sekitar 30 Orang.

“Sebanyak 1.000 Pohon Kemiri yang ditanam hari ini akan kami rawat karena sudah jelas hasilnya akan dijual ke Koperasi Tani Ternak Sepakat, ujar Muslim Ketua Kelompok Doro Naga”.
Pada sambutannya, Rauf Komisi 2 DPRD Provinsi NTB menyatakan bahwa “saya akan mendukung kegiatan baik ini bukan hanya ini ranah kerja saya dan saya memang focus pada kehutanan tapi juga wilayah yang ditanam ini kampung saya juga sih”.
Di lain pihak, Julmansyah selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB memberikan informasi bahwa “Awal tahun 2025 baru saja Kemiri yang dikupas di Lombok Tengah dieksport ke Arab Saudi, nilainya lumayan besar, sehingga ini bisa jadi penyemangat kita semua untuk melakukan gerakan penanaman kemiri di NTB, khusus di Bima “.
Kepala Staff Kodim 1608 yang mewakili Komandan Kodim 1608 memberikan masukan bahwa “Kita yang sudah rajin nanam, juga diikuti dengan saling menjaga agar jangan sampai ada pihak lain yang juga rajin nebang, karena kalau kita rajin nebang khawatir tidak ada lagi yang menyerap aliran air ketika hujan, ujungnya kita juga yang sulit kalau sudah banjir dan longsor”.

Ada yang unik di dalam rangkaian acara, yaitu Sosialisasi pemecahan kemiri dengan alat yang dimiliki oleh Pihak Yys. Kabua Dana Rasa dan Koperasi Tani Ternak Sepakat yang mampu mengupas kemiri dengan kecepatan 1 Ton per jam, melihat potensi dimana kita mampu memaksimalkan potensi Kemiri maka terdapat ide kolaborasi antara Koperasi Tani Ternak Sepakat dengan Koperasi TNI, Kodim 1608, dan Rauf selaku anggota Dewan pun menyatakan “Saya pastinya akan memberikan support dan mendorong rencana baik ini agar terlaksana”, ditanggapi langsung oleh Kepala Staff Kodim 1608 “Kolaborasi ini akan sangat bagus karena bisa menjadi contoh gerakan Konservasi yang mengandung nilai Ekonomi”. Ishak menanggapi sambil bercanda “Asik sekali kan jika Alam Terjaga, Cuan tetap ada”, peserta pun tertawa mendengarnya.