167 Ribu Hektare Hutan di Bima Kondisi Kritis, Harus Ada Upaya Pemulihan. Kerusakan hutan di kawasan Bima memprihatinkan dan menjadi salah satu pemicu banjir bandang. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan bahwa 75 persen berada dalam kondisi kritis.
Sebagian besar kawasan hutan sudah beralih fungsi menjadi lahan jagung, sehingga tidak lagi dapat menyerap air. Ilegal logging turut memperparah kerusakan hutan. Jika kondisi ini dibiarkan, masyarakat Bima akan terus dibayangi bencana banjir, seperti yang terjadi di Kecamatan Wera.
Sumber Foto: Arsip Kabua Dana Rasa
Plt BPBD NTB Ahmadi menyebutkan, banjir di Bima sangat memprihatinkan. Tiga orang meninggal dunia, lima lainnya hilang, dan 129 kepala keluarga terdampak. Sebanyak 12 rumah rusak, tujuh di antaranya hanyut terbawa banjir. Sementara 33 hektare lahan pertanian rusak, dan tiga jembatan terputus.
Oleh karenanya kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat berkontribusi Pemulihan Ekosistem, maupun Konservasi Ekologi, dimana kami mencoba pada scope yang lebih kecil sebagai percontohan, yaitu 150 Hektare di Hutan Kapenta Raya, Kota Bima.
Maka dukung percontohan kami dengan upaya pengembalian hutan, selain berguna sebagai paru-paru dunia juga akan mengembalikan habitat berbagai aneka satwa.
Oleh karena itu, Kami ingin mengajak teman-teman untuk berpartisipasi dalam program sedekah pohon ini. Caranya;
Kamu juga bisa berkontribusi dengan menyebarluaskan link campaign ini agar lebih banyak orang lagi yang mendukung program Jaga Lingkungan.
Salam
Menanti doa-doa orang baik